• Posted by : Pahlevi-Kun Apr 18, 2017

    Kelompok 3 (Virtual Computing / Virtual Machine)
    - Aisyah Astindra Rohadewi (50413503)
    - Farhan Yuda Pahlevi (53413245)
    - Rahmat Yushardi (57413187)
    Download : Disini

    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1.                   Latar Belakang
    Virtualisasi dalam dunia Teknologi Informasi (TI) berperan sebagai suatu cara untuk menyederhanakan bagian infrastruktur teknologi informasi, mulai dari server sampai storage atau media penyimpanan, dan perangkat lainnya yang dipakai oleh end-user atau pengguna. Virtualisasi ibarat pelumas yang menyatukan berbagai bagian komputasi yang sebelumnya berdiri sendiri. Virtualisasi digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kesinambungan bisnis, baik untuk ketersediaan data yang tinggi, pemulihan kerusakan, maupun ketersediaan resource yang ada. Virtualisasi mengacu pada penggunaan resource yang ada untuk menciptakan versi virtual atau abstrak dari perangkat fisik seperti server, storage device, jaringan, dan sistem operasi yang kerangka kerjanya membagi sumber daya yang ada menjadi salah satu atau lebih lingkungan sehingga terciptalah sebuah server yang melayani dan perangkat komputer bersifat virtual yang menggunakan resource dari server. Dengan kata lain yang lebih mudah dipahami, virtualisasi berarti menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah server seperti CPU, RAM, dan mengolah sumber daya tersebut agar aplikasi memiliki alokasi yang seimbang.
    Pada saat ini virtualisasi menjadi sebuah tren baru dalam efisiensi penggunaan resource dan pemanfaatan infrastruktur server secara maksimal. Dengan semakan majunya teknologi virtualisasi, saat ini banyak berkembang perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh kalangan end-user atau pengguna biasa. Perangkat lunak tersebut biasanya ditujukan untuk bidang pendidikan dan praktisi. Dalam bidang pendidikan, biasanya perangkat lunak virtualisasi digunakan untuk melakukan pembuatan server dan client untuk menghubungkan kedua perangkat tadi. Hal ini diharapkan dapat dioptimalkan untuk penggunaan yang lebih masif.

    1.2.                   Rumusan Masalah
    Adapun hal yang akan dibuat rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah seperti berikut :
    1.       Bagaimanakah cara membuat sebuah virtualisasi pada sebuah perangkat komputer?
    2.       Bagaimanakah menyambungkan koneksi dua buah komputer virtual pada sebuah perangkat komputer?

    1.3.                   Tujuan
    Adapun tujuan akan berdasarkan dari rumusan masalah yang sudah ada, sehingga tujuan adalah sebagai berikut :
    1.           Melakukan imlementasi dari virtualisasi pada sebuah perangkat komputer.
    2.           Menyambungkan koneksi antara dua buah komputer virtual pada sebuah perangkat komputer.

    1.4.                   Sistematika Penulisan
    Sistematika penulisan yang disusun penulis dalam penulisan ilmiah ini terdiri atas :
    ·         BAB I : Pendahuluan
    Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari pembuatan penulisan ilmiah ini, lalu disertai batasan dan rumusan masalah penulisan, tujuan penulisan, metode penelitian, serta sistematika penulisannya.
    ·         BAB II : Pembahasan
    Bab ini membahas cara pembuatan virtual komputer menggunakan perangkat lunak virtual box dengan sistem operasi linux dan menyambungkan keduanya virtual komputer dengan jaringan internal.
    ·         BAB III : Penutup
    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang terkait dengan isi makalah.


    BAB II
    PEMBAHASAN

    1.1.                   Komputer Virtual / Mesin Virtual
    1.1.1.         Definisi
    Mesin virtual pada mulanya didefinisikan oleh Gerard J. Popek dan Robert P. Goldberg pada tahun 1974 sebagai sebuah duplikat yang efisien dan terisolasi dari suatu mesin asli. Pada masa sekarang ini, mesin-mesin virtual dapat mensimulasikan perangkat keras walaupun tidak ada perangkat keras aslinya sama sekali.[1]
    Contohnya adalah program yang ditulis dalam bahasa Java akan dilayani oleh Java Virtual Machine (JVM) dengan cara memberikan perintah-perintah yang dimengerti JVM yang selanjutnya akan memberikan hasil yang diharapkan. Dengan memberikan layanan seperti ini kepada program tersebut, perangkat lunak JVM ini berlaku sebagai sebuah "mesin virtual", sehingga program tidak lagi perlu untuk mengakses langsung melalui sistem operasi ataupun perangkat keras yang sangat bervariasi dan memerlukan pemrograman masing-masing secara spesifik.
    Mesin virtual terdiri dari dua kategori besar, dipisahkan menurut cara penggunaan dan tingkat keterhubungannya dengan mesin-mesin aslinya. Sebuah mesin virtual sistem adalah perangkat yang berupa platform sistem yang lengkap dan dapat menjalankan sebuah sistem operasi yang lengkap. Sebaliknya, mesin virtual proses didesain untuk menjalankan sebuah program komputer tertentu (tunggal), yang berarti mesin virtual ini mendukung proses tertentu juga. Karakteristik mendasar dari sebuah mesin virtual adalah batasan-batasan bagi perangkat lunak yang berjalan di dalam mesin tersebut, sumber daya yang dibatasi, dan tidak dapat mengakses ke luar tembok batasan dunia maya itu.

    1.1.2.         Virtual Machine Monitor
    Virtual machine monitor (VMM) atau hypervisor merupakan bagian dari perangkat lunak yang membuat/mensimulasikan virtual machine. Hypervisor merupakan istilah industri untuk menjelaskan tentang VMM. Abstraksi mesin yang dibuat oleh VMM disebut virtual machine (VM).
    VMM membuat platform virtual sehingga sistem operasi dapat berjalan di atasnya. VMM juga berperan sebagai manajer untuk menjalankan sistem operasi yang berjalan di atasnya. VMM merupakan teknik yang berguna dalam menambah fungsionalitas dibawah layer OS dan layer aplikasi. Sebagai manajer VM, VMM turut mengatur eksekusi yang berjalan di sistem operasi yang disimulasikannya. Abstraksi VMM disebut dengan virtual machine (VM). Perangkat keras yang di simulasikan dapat di atur sehingga mempunyai spesifikasi yang identik dengan perangkat keras dimana VMM diimplementasikan.VMM juga dapat meng-enkapsulasi suatu aplikasi yang berjalan di atasnya sehingga memudahkan manajemen dan kontrol terhadap sistem komputer.
    Dengan adanya VMM maka Virtual machine yang diimplementasikan pada sistem komputer dapat membuat abstraksi dari layer yang ada di bawahnya sehingga dapat membuat/mensimulasikan layer aplikasi dari suatu sistem komputer yang di inginkan.

    1.2.                   Rancangan Komputer Virtual
    Metode  yang  digunakan  untuk  membantu  pembelajaran  Jaringan  Komputer  adalah  dengan  menggunakan  Virtual  Machine  dengan  terlebih  dahulu  perlu  menentukan  jenis  aplikasi  virtual  yang  digunakan.  Beberapa  jenis  aplikasi  Virtual  Machine  yang  digunakan  tersebut  dianalisis  dengan  membandingkan  spesifikasi  masing-masing.  Penelitian  ini  dibatasi  pada  2  jenis  aplikasi  Virtual  Machine, yaitu Oracle Virtual Box dan Microsoft Virtual PC. Selanjutnya  adalah  mencari  dan  melengkapi  semua  prosedur  untuk  instalasi,  dalam  hal  ini  dengan  merujuk  ke  laman  Oracle  Virtual  Box  yaitu  https://www.virtualbox.org.  Laman  yang  penting  sebagai  referensi  untuk  penerapan  Virtual  Machine  dari  Virtual  Box

    1.3.                   Pembuatan Jaringan Komputer Virtual
    Untuk melakukan pembuatan komputer virtual, diperlukan perangkat lunak virtualbox, langkah pertama sebagai berikut :


    Disini kami menggunakan Oracle VM Virtualbox untuk melakukan simulasi PC dengan Sistem Operasi, lalu saya membuat 2 virtual PC dengan Sistem Operasi Tiny Core Linux berbasis Linux 32-bit. Kenapa kami memilih Tiny Core Linux? Karena penggunaannya yang sederhana tanpa melakukan instalasi OS, hanya seperti booting dari PC Stick atau OS dalam Flash Disk dan ukurannya yang relatif kecil hanya berkisar 16 Mb dan dapat berjalan pada RAM 32 Mb. Dan juga saya memilih OS ini karena saat ini resource yang saya punya sangat minim. Cara yang kami lakukan ini juga berlaku untuk OS yang berbeda. Langkah pertama tentu saja membuat PC baru dalam Virtualbox.

     
    Setelah itu, masuk ke pengaturan tiap PC lalu saya mengubah network adapter menjadi Internal Network sehingga kedua Virtual PC tadi dapat terhubung karena sama-sama menggunakan internal network yang ada, tidak menggunakan NAT atau adapter lainnya. Disini kita juga bisa mengaturnya menjadi DHCP sehingga tidak perlu melakukan konfigurasi IP Static lagi, tetapi disini saya mencoba menggunakan IP Static saja. Untuk membuat PC kedua, cara yang praktis adalah dengan cara meng-clone PC pertama. Sampai tahap ini, sudah selesai untuk membuat sebuah PC virtual.

    1.1.                   Pembuatan Koneksi Virtualisasi
    Pada tahap ini kami menyambungkan kedua buah komputer virtual yang sudah dibuat. Langkah pertama, buka kedua buah komputer yang sudah dibuat seperti pada gambar dibawah ini :
     
    Setelah itu kita run PC tadi dan masuk ke dalam tampilan desktop dari TCL ini. Sekilas tampilan mirip dengan OS yang saya pakai saat ini, maklum keduanya memang masih keluarga UNIX. Lalu, kita masuk ke control panel dan tinggal melakukan setting IP seperti biasa, untuk IP Address saya coba masukan IP kelas C (192.168.1.2) dan ketika tombol tab di tekan maka semua kolom akan otomatis terisi, cukup mudah untuk melakukannya. Selanjutnya tinggal klik Apply, lakukan pada Virtual PC 2 dengan mengubah IP Addressnya.
     
    Selanjutnya tinggal mengetikan perintah ifconfig untuk melihat config IP yang sudah dilakukan dan tinggal “ping” ke Virtual PC 2 untuk mengetes koneksi dan melihat latency-nya.
    BAB III
    PENUTUP

    1.1.                   Kesimpulan
    Berdasarkan pembahasan, pembuatan virtual komputer menggunakan virtual box yang beroperasi pada sistem linux menggunakan virtual box berhasil dibuat. Kelompok kami berhasilkan melakukan virtualisasi pada sebuah perangkat komputer dengan 2 buah komputer virtual berbasis linux dan berhasil menyambungkan kedua virtual komputer dengan jaringan internal.
    Secara umum dengan menggunakan 2 Virtual machine sudah dapat dilakukan tes koneksi, serta menunjukkan tidak dapat melakukan komunikasi ke luar (Internet) tidak terjadi sehinga dengan demikian kedua Virtual Machine tidak terkoneksi keluar/Internet. Untuk selanjutnya perlu dilakukan percobaan di beberapa konfigurasi hardware yang lain agar didapat gambaran kecepatan saat semua Virtual Machine tersebut dijalankan.


    1.2.                   Saran
    Kelompok kami merasa bahwa penerapan yang dilakukan masih dapat dikembangkan lebih lanjut seperti menggunakan virtualisasi pada jaringan yang lebih luas, atau lainnya.


    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Back to top!

    - Copyright Limited © 2010-2013 Some Rights Reserved - FYP-Kun Online! v4 - Didukung oleh Blogger - Didesain oleh Johanes Djogan - Disunting oleh Cmon Frozen -