Archive for November 2016


  • Kali ini saya akan membahas megnenai sikap toleransi. Sekarang ini banyak sekali kejadian yang  menyinggung mengenai sikap toleransi, masyarakat cenderung bertindak intoleran atau banyak yang ingin orang lain bersikap toleran terhadap dirinya tetapi dirinya tidak toleransi terhadap orang lain. Coba kita lihat dari berbagai sudut pandang, misalkan di Indonesia saat ini yang banyak terjadi adalah banyak hal terhadap suatu agama tertentu. Misalkan saat bulan puasa umat Islam banyak yang meminta toleransi dalam beragama terhadap umat beragama lainnya. Umat beragama lainnya cenderung melalukan toleransi dan tidak mengusik kegiatan berpuasa umat Islam. Tetapi pada saat kegiatan yang dirayakan oleh umat beragama lainnya, misalkan hari valentine yang diperingati tanggal 14. Jika kita lihat di sosial media, akan banyak sekali seruan dan ajakan dari umat muslim untuk tidak merayakannya. Menurut saya pribadi ajakan tersebut bagus adanya akan tetapi ajakan tersebut cenderung membabi-buta sehingga tidak terlihat kemana arah targetnya. Mungkin bagi sebagian umat beragama lainnya, tradisi tersebut yang lebih seperti hari perayaan bagi mereka seakan tidak dihargai oleh umat Islam yang menyerukan hal tersebut. Saya sebagai seorang muslim lebih suka jika umat Islam lebih toleran kepada umat beragama lainnya dengan arah yang benar, umat Islam saat ini cenderung melihat dari kacamata mereka sendiri tetapi tidak dari  sudut pandang lainnya. Hasilnya, banyak yang menilai bahwa umat Islam di Indonesia saat ini tidak toleran kepada umat beragama lainnya terlebih setelah banyak teror yang melanda Indonesia megnatasnamakan agama tertenut. Padahal di zaman kangjeng Nabi Muhammad S.A.W. tidak mencontohkan hal tersebut.
    Ada satu ketika dimana di zaman Rasulullah ada rombongan Yahudi yang sedang menggotong jenazah orang Yahudi, saat itu Rasulullah berdiri untuk melakukan penghormatan kepada jenazah tersebut sampai-sampai seorang sahabat bertanya kenapa Rasul melakukan itu padahal jenazah tersebut adalah jenazah orang Yahudi. Saat itu Rasul menjawab bahwa mereka adalah sama-sama manusia, bahkan Rasul menyarankan untuk membantu mereka karena mereka adalah manusia, sama-sama ciptaan Allah dan Allah akan menerima sedekahnya. Dari situ terlihat perbedaan kondisi saat itu dan saat ini dengan yang ada di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Bahkan kondisi tersebut berubah menjadi memusuhi. Contohnya saat demo 4 November kemarin, saya pribadi setuju dengan demo tersebut tetapi alangkah lebih baik jika demo tesebut menunggu dari hasil putusan pihak yang berwenang seperti polisi, penyidik, atau bahkan hasil sidang.  Karena kita semua juga belum tahu apakah perkara tersebut adalah sebuah penistaan seperti yang kita lihat, atau perkara tersebut adalah salah pengartian dari pihak tertentu walaupun dalam surat Al-Maidah dan surat An-Nisa sudah jelas tertulis tetapi kita juga perlu mengkaji lagi sehingga tidak menyerap dengan mentah-mentah.
    Sekarang kita beralih ke kondisi yang tidak kalah “ngetren” selain kasus intoleransi dalam beragama. Kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak terjadi kasus pembajakan dan penyelewengan UU ITE. Kasus tersebut menurut saya pribadi selain sudah menuju keranah hukum, kasus tersebut adalah bentuk tidak menghargai karya orang lain. Banyaknya kasus  pembajakan software yang terjadi di Indonesia, pembajakan yang terjadi seakan tidak ditangani dengan baik oleh banyak pihak dan malah cenderung membiarkan  pembajakan tersebut. Bahkan banyak pihak yang menjadikan mata pencaharian dengan menjual software bajakan.
    Saya sebagai seorang mahasisiwa Teknik Informatika dan juga sebagai Android Developer cukup prihatin melihat tersebut, apa salahnya sih untuk menghargai developer aplikasi dengan cara bayar atau membeli aplikasi tersebut. Toh kalian semua yang menikmati aplikasi tersebut juga memangnya bisa bikin aplikasi seperti itu? Hal ini sedikit sensitif untuk saya sendiri dan sedikit membuat emosional. Seandainya mereka yang melakukan hal tersebut berada pada posisi developer pasti akan merasa kecewa, aplikasi yang sudah dibuat dengan kompleks dan memakan waktu banyak malah disalahgunakan dengan cara tersebut. Jika memang tidak memiliki uang untuk membeli lisensi aplikasi kenapa tidak menggunakan aplikasi opensource? Bahkan di lingkungan Gunadarma sendiri dulu saat saya masih tingkat 1 pernah dikatakan bahwa Gundarma mendukung penggunaan opensource, tetapi nyatanya sih malah menggunakan software bajakan untuk sistem operasinya. Untuk ukuran iLab, lab terbesar yang ada di Gunadarma pun menggunakan sistem operasi bajakan (berdasarkan pengalaman saya melihat OS yang digunakan minta key aktivasi), saya sebagai asisten merasa malu sekali tetapi kenapa pihak kampus terutama pihak lab gak malu ya.  Belum lagi di perkuliahan ada Dosen saya saat ini yang menggunakan software Matlab yang notabene adalah aplikasi premium seharga Rp. 77.000.000,-  tentu saja saya yang hanya seorang mahasiswa tidak sanggup untuk membeli software tersebut. Seharusnya jika ingin menggunakan software tersebut sebagai bahan pembelajaran, Universitas Gunadarma harus melakukan kerjasama dengan pihak pengembang Matlab seperti kampus-kampus diluar negeri sana sehingga mahasiswanya dapat menggunakan lisensi student yang gratis. Solusi dari saya sendiri adalah penggunaan opensource di lingkungan Universitas Gunadarma digalakkan kembali, misalkan seluruh civitas akademik menggunakan Sistem Operasi Linux, lalu untuk  menunjang perkuliahan tidak menggunakan Perangkat Lunax berbayar, gunakan OpenOffice untuk menggantikan Microsoft Office, GIMP untuk menggantikan Photoshop, InkScape untuk menggantikan Ilustrator, lalu gunakan Netbeans, MariaDB, Blender dan lain sebagainya.

    [PBI] Tugas 2 - Pengalaman Pribadi Mengenai “Menghargai Orang Lain (Toleransi)”

    0

  • Di artikel ini, saya akan kembali mencoba mengambil materi langsung dari pengalaman yang saya alami dalam sebuah Startup tempat dimana saya bekerja. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk sub pokok materi SDM dan Organisasi. Tentu saja saya akan mengambil beberapa materi sebagai bahan referensi.

    Sebelumnya, Sumber Daya Manusia itu apa sih? Menurut Wikipedia Indonesia Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu. Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

    Lalu, bagaimana dengan organisasi? Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
    Beberapa pengertian organisasi menurut beberapa ahli :
    1.     Organisasi Menurut Stoner
    Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
    2.     Organisasi Menurut James D. Mooney
    Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
    3.     Organisasi Menurut Chester I. Bernard
    Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
                Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.

    A.    Fungsi Struktur Organisasi
    Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

    1.     Kejelasan tanggung jawab.
    Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
    2.     Kejelasan kedudukan.
    anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
    3.     Kejelasan mengenai jalur hubungan.
    Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.
    4.     Kejelasan uraian tugas.
    Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

    B.    Sistem Penggajian
    Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
    Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur  yang terdiri dari sebagai berikut:
    1.     Prosedur pencatatan waktu hadir
    Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
    2.     Prosedur pencatat waktu kerja
    Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja  langsung kepada produk yang diproduksi.
    3.     Prosedur pembuatan daftar gaji
    Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan  mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
    4.     Prosedur distribusi biaya gaji
    Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat  tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
    5.     Prosedur pembayaran gaji
    Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.

    Dari uraian tadi ada beberapa hal yang sudah pernah saya alami atau bahkan sekarang sedang saya alami. Yang pertama dalam berorganisasi. Saat ini di tempat Startup saya bekerja hal yang menjadi sorotan utama saat ini adalah struktur organisasinya sendiri karena saat ini selain CEO dan Founder, semua jabatan dan posisi belum terstruktur dengan rapih sehingga pekerjaan masih dapat terhambat hanya karena hak aksesnya dalam struktur organisasi.
    Lalu untuk sistem penggajian, di iLab sendiri saya digaji dengan hitungan jam, untuk mengurangi kecurangan waktu maka digunakanlah alat sidik jari atau fingerprint untuk mencatat waktu hadir dan waktu pulang. Hal seperti ini saya kira cukup efektif untuk menekan kecurangan kehadiran dan juga menekan angka keterlambatan bagi asisten sendiri. Berbeda halnya dengan sistem penggajian yang diterapkan di Startup tempat saya berada. Disana sistem penggajian adalah dengan fixed-rate, perbulannya untuk posisi Android Developer dipatok dengan rate 4.000.000 IDR dengan bonus tergantung jumlah project yang dikerjakan dan dibuat persentasi penggajian. Saya kira kedua cara tersebut sama-sama efektif sesuai dengan kebutuhan, untuk kebutuhan kerja kantor seperti pada di iLab maka fingerprint adalah solusi yang tepat untuk menentukan gaji dan kehadiran, sedangkan pada Strartup sistem persentase dan fixed-rate saya kira sangat efektif bagi Sumber Daya Manusia itu sendiri karena semakin banyak bekerja maka bonus yang didapat dari persentasinya akan semakin tinggi.
               
    Sumber :
    ·             Pengalaman pribadi
    ·             Analisis dari pengalaman dan kondisi saat ini
    ·             https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
    ·             http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html
    ·             http://www.kajianpustaka.com/2012/10/sistem-penggajian-dan-pengupahan.html

    [PBI] Tugas 2 - SDM dan Organisasi

    0
  • Back to top!

    - Copyright Limited © 2010-2013 Some Rights Reserved - FYP-Kun Online! v4 - Didukung oleh Blogger - Didesain oleh Johanes Djogan - Disunting oleh Cmon Frozen -