• Mengakui kesalahan sendiri merupakan sebuah  tindakan yang baik begitulah menurut pendapat pribadi saya.    Bagi saya sendiri, mengakui kesalahan diri sendiri mungkin agak sulit pada saat saya melakukan kesalhan, tetapi akan sangat mudah ketika kita sudah bisa berpikir dengan jernih. Seringkali yang saya lakukan adalah mencari-mencari kesalahan orang lain sebelum mengakui kesalahan diri sendiri.  Pada dasarnya tidak akan ada yang tahu jika kita sudah menyadari apa yang kita lakukan atau belum, maka dari itu mengakui kesalahan diri sendiri erat kaitannya untuk diri kita sendiri dengan  Yang Maha Mengetahui Segalanya.

    Mungkin yang mendasari orang untuk tidak mengakui kesalahan pada dirinya dan cenderung menutupi atau membohongi diri sendiri dan orang lain adalah agar terlihat baik di depan orang lain. Banyak yang cenderung menutupi kesalahannya, untuk itu sedari dini ajarkan kepada anak-anak untuk tidak berbohong dan menutup-nutupi kesalahannya. Mungkin pada awalnya akan merasa sulit, merasa kurang percaya diri, atau bahkan merasa risih untuk melakukannya. Tetapi setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akhirnya akan menjadi baik walupun pahit dalam prosesnya dan untuk menerima hasilnya.

    Untuk mengakui kesalahan memang berat tetapi jika tidak dilakukan maka akan berdampak untuk saat nanti, tidak saat ini. Takut mengakuinya sama saja dengan kita menyukai untuk terus berbohong.  Berbohong sendiri merupakan perbuatan yang tidak bagus dan jika terus dilakukan tentu saja tidak baik bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Toh jika kita mengakui kesalahan diri kita sendiri dampaknya pun akan baik bagi orang disekitar kita, misalkan kita mengakui kalo saat ujian kita mencontek, memang saat ini kita tidak merasakan dampaknya tapi bagaimana dengan di Akhirat? Tentu saja kita akan merasa tenang karena kita tidak mencontek pekerjaan orang lain sehingga tidak perlu dipertanggung jawabkan. Damai, tentram, itu yang akan kita rasakan setelahnya  jika kita mengakui kesalahan kita dan tidak membohongi diri sendiri ataupun orang lain. Untuk itu selain mengakui kesalahan, kita juga harus  bisa memaafkan. Mungkin memaafkan orang akan mudah saat diucap tetapi dalam hati akan sulit memaafkan, tetapi akan menjadi langkah yang besar dalam hubungan kita dengan orang lain dan juga dengan Tuhan yang Maha Esa.

    [PBI] Tugas 3 - SIKAP MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI

    0

  •          Di artikel ini, saya akan kembali mencoba mengambil materi langsung dari pengalaman pribadi yang saya alami. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kajian. Tentu saja saya akan mengambil beberapa materi sebagai bahan referensi.

    Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah.

    Hal tersebutlah yang membuat rendahnya penguasaan teknologi di Indonesia menjadi sebuah peluang usaha. Contohnya banyak universitas yang membuka perkuliahaan jurusan teknologi, komputer, dan sebagainya. Menurut saya pribadi yang sudah berkuliah di jurusan komputer selama hampir 4 tahun, materi yang didapat dalam perkuliahan sendiri sebenarnya tidak dipakai jika kita ingin membuka peluang usaha sendiri dalam bidang teknologi, materi yang cenderung ketinggalan zaman membuat saya dituntut untuk belajar mengenai teknologi secara otodidak, mungkin dosen saya sendiri juga tidak mengerti tentang teknologi terkini terlepas dari materi text-book yang dikuasainya.

    Lalu, rencana bisnis seperti apa yang akan saya lakukan? Saat ini saya sudah melakukan sebuah bisnis IT dalam sebuah startup, jadi bisa dibilang sudah tidak rencana saja. Apa yang saya rasakan saat memulainya? Saat memulainya banyak orang yang memang tidak mengerti teknologi sehingga harga yang saya tawarkan bisa dinaikan, walaupun pelanggan saya adalah seorang mahasiswa IT. Jadi apa sebenarnya usaha saya? Usaha saya bergerak dalam bidang jasa, dan produk utamanya adalah mengerjakan apa yang client saya inginkan. Misalkan membuat sebuah aplikasi berbasis Android dengan sebuah web admin, menurut saya hal tersebut cenderung sudah umum dikerjakan dan biasa tetapi menurut client hal tersebut sangatlah sulit direalisasikan sehingga disini saya bisa menuntuk bayaran yang tinggi, anggaplah biaya sebesar Rp. 25.000.000,- untuk pembuatan project tersebut. Mungkin bagi sebagian orang angka tersebut sangat mahal terlebih bagi seorang mahasiswa, tetapi bagi saya angka tersebut sudah umum dan cenderung kecil untuk sektor jasa pembuatan seperti itu. Dari sinilah saya bisa membiayai kuliah saya walaupun kadang harus dicicil, membiayai kursus yang nyatanya bagi saya sendiri useless karena terkesan dipaksakan, dan biaya yang lainnya.

    Lalu bagaimana saya menjalankan usaha tersebut? Darimana asalnya tawaran yang masuk? Oke, semuanya tidak datang begitu saja. Usaha tersebut saya lakukan dengan mencari client yang menginginkan menggunakan jasa saya. Caranya dengan menggunakan sebuah website yang berisi para pencari pekerjaan, darisitu saya bisa berhubungan dengan client yang ingin dibuatkan sesuatu. Lalu, saya dapatkan juga dari proses tender yang dilakukan oleh beberapa instansi, biasanya project yang saya terima dari jalur ini cenderung lebih besar biaya pembuatannya. Terakhir biasanya saya mendapat project langsung kepada saya karena mengetahui atau dikenalkan dari rekan bisnis sebelumnya. Jika semua tawaran sudah masuk, hal selanjutnya yang saya lakukan adalah mengadakan meeting dengan client, meeting tersebut ditujukan untuk mengetahui tujuan, visi, dan misi dari client tersebut. Setelah saya sepaham dengan client maka saya harus mempelajari model bisnisnya sehingga nantinya saat saya sudah mengerjakan project dari client, saya masih dapat membuat client tersebut berhubungan dengan saya, saya masih dapat mendapat bayaran dari project tersebut. Misalkan dengan membuat perjanjian kontrak pembayaran lalu dalam kontrak tersebut dalam 1 tahun saya masih mendapat 3% keuntungan client, dan banyak jenis model bisnis lainnya yang saya terapkan tergantung dari kondisi client yang saya hadapi.

    Setelah itu, saya mencari dasar hukum yang ada dan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU diatas materai, dilanjutkan melakkan pembayaran Down Payment sebesar 30% dari total biaya, lalu proses pengerjaan pun dilakukan. Saat proses pengerjaan dilakukan, client dapat memantau sampai mana progress yang sudah berjalan. Dan jika produk yang diinginkan oleh client sudah selesai, maka client  harus membayar 70% sisanya baru produk saya berikan ke client. Jika client tidak dapat melakukan pembayaran tepat saat produk selesai dibuat, maka tiap harinya client akan dikenakan biaya tambahan sebesar 1% per harinya.

    Sebagai penutup, menurut saya bisnis dan peluang usaha yang saya lakukan saat ini memiliki prospek yang bagus, karena dari hasilnya pun menjanjikan. Kedepannya saya ingin apa yang saya lakukan ini bisa berkembang dengan pesat tidak hanya dari sektor jasa tetapi saya ingin memiliki produk sendiri yang dapat dijual ke masyarakat Indonesia sehingga bisa membantu masyarakat indonesia.
            


    Sumber :
    ·             Pengalaman pribadi
    ·             Analisis dari pengalaman dan kondisi saat ini
    ·             http://www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia_55547634b67e615e14ba545b

    [PBI] Tugas 3 - RENCANA BISNIS

    0

  • Kali ini saya akan membahas megnenai sikap toleransi. Sekarang ini banyak sekali kejadian yang  menyinggung mengenai sikap toleransi, masyarakat cenderung bertindak intoleran atau banyak yang ingin orang lain bersikap toleran terhadap dirinya tetapi dirinya tidak toleransi terhadap orang lain. Coba kita lihat dari berbagai sudut pandang, misalkan di Indonesia saat ini yang banyak terjadi adalah banyak hal terhadap suatu agama tertentu. Misalkan saat bulan puasa umat Islam banyak yang meminta toleransi dalam beragama terhadap umat beragama lainnya. Umat beragama lainnya cenderung melalukan toleransi dan tidak mengusik kegiatan berpuasa umat Islam. Tetapi pada saat kegiatan yang dirayakan oleh umat beragama lainnya, misalkan hari valentine yang diperingati tanggal 14. Jika kita lihat di sosial media, akan banyak sekali seruan dan ajakan dari umat muslim untuk tidak merayakannya. Menurut saya pribadi ajakan tersebut bagus adanya akan tetapi ajakan tersebut cenderung membabi-buta sehingga tidak terlihat kemana arah targetnya. Mungkin bagi sebagian umat beragama lainnya, tradisi tersebut yang lebih seperti hari perayaan bagi mereka seakan tidak dihargai oleh umat Islam yang menyerukan hal tersebut. Saya sebagai seorang muslim lebih suka jika umat Islam lebih toleran kepada umat beragama lainnya dengan arah yang benar, umat Islam saat ini cenderung melihat dari kacamata mereka sendiri tetapi tidak dari  sudut pandang lainnya. Hasilnya, banyak yang menilai bahwa umat Islam di Indonesia saat ini tidak toleran kepada umat beragama lainnya terlebih setelah banyak teror yang melanda Indonesia megnatasnamakan agama tertenut. Padahal di zaman kangjeng Nabi Muhammad S.A.W. tidak mencontohkan hal tersebut.
    Ada satu ketika dimana di zaman Rasulullah ada rombongan Yahudi yang sedang menggotong jenazah orang Yahudi, saat itu Rasulullah berdiri untuk melakukan penghormatan kepada jenazah tersebut sampai-sampai seorang sahabat bertanya kenapa Rasul melakukan itu padahal jenazah tersebut adalah jenazah orang Yahudi. Saat itu Rasul menjawab bahwa mereka adalah sama-sama manusia, bahkan Rasul menyarankan untuk membantu mereka karena mereka adalah manusia, sama-sama ciptaan Allah dan Allah akan menerima sedekahnya. Dari situ terlihat perbedaan kondisi saat itu dan saat ini dengan yang ada di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Bahkan kondisi tersebut berubah menjadi memusuhi. Contohnya saat demo 4 November kemarin, saya pribadi setuju dengan demo tersebut tetapi alangkah lebih baik jika demo tesebut menunggu dari hasil putusan pihak yang berwenang seperti polisi, penyidik, atau bahkan hasil sidang.  Karena kita semua juga belum tahu apakah perkara tersebut adalah sebuah penistaan seperti yang kita lihat, atau perkara tersebut adalah salah pengartian dari pihak tertentu walaupun dalam surat Al-Maidah dan surat An-Nisa sudah jelas tertulis tetapi kita juga perlu mengkaji lagi sehingga tidak menyerap dengan mentah-mentah.
    Sekarang kita beralih ke kondisi yang tidak kalah “ngetren” selain kasus intoleransi dalam beragama. Kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak terjadi kasus pembajakan dan penyelewengan UU ITE. Kasus tersebut menurut saya pribadi selain sudah menuju keranah hukum, kasus tersebut adalah bentuk tidak menghargai karya orang lain. Banyaknya kasus  pembajakan software yang terjadi di Indonesia, pembajakan yang terjadi seakan tidak ditangani dengan baik oleh banyak pihak dan malah cenderung membiarkan  pembajakan tersebut. Bahkan banyak pihak yang menjadikan mata pencaharian dengan menjual software bajakan.
    Saya sebagai seorang mahasisiwa Teknik Informatika dan juga sebagai Android Developer cukup prihatin melihat tersebut, apa salahnya sih untuk menghargai developer aplikasi dengan cara bayar atau membeli aplikasi tersebut. Toh kalian semua yang menikmati aplikasi tersebut juga memangnya bisa bikin aplikasi seperti itu? Hal ini sedikit sensitif untuk saya sendiri dan sedikit membuat emosional. Seandainya mereka yang melakukan hal tersebut berada pada posisi developer pasti akan merasa kecewa, aplikasi yang sudah dibuat dengan kompleks dan memakan waktu banyak malah disalahgunakan dengan cara tersebut. Jika memang tidak memiliki uang untuk membeli lisensi aplikasi kenapa tidak menggunakan aplikasi opensource? Bahkan di lingkungan Gunadarma sendiri dulu saat saya masih tingkat 1 pernah dikatakan bahwa Gundarma mendukung penggunaan opensource, tetapi nyatanya sih malah menggunakan software bajakan untuk sistem operasinya. Untuk ukuran iLab, lab terbesar yang ada di Gunadarma pun menggunakan sistem operasi bajakan (berdasarkan pengalaman saya melihat OS yang digunakan minta key aktivasi), saya sebagai asisten merasa malu sekali tetapi kenapa pihak kampus terutama pihak lab gak malu ya.  Belum lagi di perkuliahan ada Dosen saya saat ini yang menggunakan software Matlab yang notabene adalah aplikasi premium seharga Rp. 77.000.000,-  tentu saja saya yang hanya seorang mahasiswa tidak sanggup untuk membeli software tersebut. Seharusnya jika ingin menggunakan software tersebut sebagai bahan pembelajaran, Universitas Gunadarma harus melakukan kerjasama dengan pihak pengembang Matlab seperti kampus-kampus diluar negeri sana sehingga mahasiswanya dapat menggunakan lisensi student yang gratis. Solusi dari saya sendiri adalah penggunaan opensource di lingkungan Universitas Gunadarma digalakkan kembali, misalkan seluruh civitas akademik menggunakan Sistem Operasi Linux, lalu untuk  menunjang perkuliahan tidak menggunakan Perangkat Lunax berbayar, gunakan OpenOffice untuk menggantikan Microsoft Office, GIMP untuk menggantikan Photoshop, InkScape untuk menggantikan Ilustrator, lalu gunakan Netbeans, MariaDB, Blender dan lain sebagainya.

    [PBI] Tugas 2 - Pengalaman Pribadi Mengenai “Menghargai Orang Lain (Toleransi)”

    0

  • Di artikel ini, saya akan kembali mencoba mengambil materi langsung dari pengalaman yang saya alami dalam sebuah Startup tempat dimana saya bekerja. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk sub pokok materi SDM dan Organisasi. Tentu saja saya akan mengambil beberapa materi sebagai bahan referensi.

    Sebelumnya, Sumber Daya Manusia itu apa sih? Menurut Wikipedia Indonesia Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu. Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

    Lalu, bagaimana dengan organisasi? Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
    Beberapa pengertian organisasi menurut beberapa ahli :
    1.     Organisasi Menurut Stoner
    Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
    2.     Organisasi Menurut James D. Mooney
    Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
    3.     Organisasi Menurut Chester I. Bernard
    Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
                Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.

    A.    Fungsi Struktur Organisasi
    Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

    1.     Kejelasan tanggung jawab.
    Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
    2.     Kejelasan kedudukan.
    anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
    3.     Kejelasan mengenai jalur hubungan.
    Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.
    4.     Kejelasan uraian tugas.
    Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

    B.    Sistem Penggajian
    Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
    Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur  yang terdiri dari sebagai berikut:
    1.     Prosedur pencatatan waktu hadir
    Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
    2.     Prosedur pencatat waktu kerja
    Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja  langsung kepada produk yang diproduksi.
    3.     Prosedur pembuatan daftar gaji
    Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan  mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
    4.     Prosedur distribusi biaya gaji
    Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat  tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
    5.     Prosedur pembayaran gaji
    Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.

    Dari uraian tadi ada beberapa hal yang sudah pernah saya alami atau bahkan sekarang sedang saya alami. Yang pertama dalam berorganisasi. Saat ini di tempat Startup saya bekerja hal yang menjadi sorotan utama saat ini adalah struktur organisasinya sendiri karena saat ini selain CEO dan Founder, semua jabatan dan posisi belum terstruktur dengan rapih sehingga pekerjaan masih dapat terhambat hanya karena hak aksesnya dalam struktur organisasi.
    Lalu untuk sistem penggajian, di iLab sendiri saya digaji dengan hitungan jam, untuk mengurangi kecurangan waktu maka digunakanlah alat sidik jari atau fingerprint untuk mencatat waktu hadir dan waktu pulang. Hal seperti ini saya kira cukup efektif untuk menekan kecurangan kehadiran dan juga menekan angka keterlambatan bagi asisten sendiri. Berbeda halnya dengan sistem penggajian yang diterapkan di Startup tempat saya berada. Disana sistem penggajian adalah dengan fixed-rate, perbulannya untuk posisi Android Developer dipatok dengan rate 4.000.000 IDR dengan bonus tergantung jumlah project yang dikerjakan dan dibuat persentasi penggajian. Saya kira kedua cara tersebut sama-sama efektif sesuai dengan kebutuhan, untuk kebutuhan kerja kantor seperti pada di iLab maka fingerprint adalah solusi yang tepat untuk menentukan gaji dan kehadiran, sedangkan pada Strartup sistem persentase dan fixed-rate saya kira sangat efektif bagi Sumber Daya Manusia itu sendiri karena semakin banyak bekerja maka bonus yang didapat dari persentasinya akan semakin tinggi.
               
    Sumber :
    ·             Pengalaman pribadi
    ·             Analisis dari pengalaman dan kondisi saat ini
    ·             https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
    ·             http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html
    ·             http://www.kajianpustaka.com/2012/10/sistem-penggajian-dan-pengupahan.html

    [PBI] Tugas 2 - SDM dan Organisasi

    0

  • Perkenalkan nama saya adalah Farhan Yuda Pahlevi, seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Informatika di salah satu Universitas terkemuka yang ada di Kota Depok. Sebelumnya saya mohon izin mengenai gaya bahasa yang digunakan pada tulisan ini menggunakan gaya bahasa populer agar tidak terlalu kaku dan lebih santai, itu yang saya pelajari dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia, tentu saja tetap memerhatikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan juga tidak mengandung unsur provokasi, SARA, atau sejenisnya. Oke, bicara mengenai Penulisan Ilmiah, sebenarnya apa sih Penulisan Ilmiah itu? Saya sendiri sebenarnya tidak tahu apa itu Penulisan Ilmiah, yang saya tahu Penulisan Ilmiah itu salah satu syarat yang ada di Universitas Gunadarma untuk semua mahasiswanya. Jadi mahasiswa Sarjana yang sudah lulus sidang Penulisan Ilmiah akan mendapat gelar setara Sarjana Muda atau setara jenjang D3. Terus, yang saya tahu untuk jurusan Teknik Informatika di Universitas Gunadarma gak ada yang namanya Magang, Kerja Praktek, dan sejenisnya. Jadi, mahasiswa Teknik Informatika yang menginjak semester 6 harus mengambil SKS Penulisan Ilmiah saat pengisian KRS. Ya, terkesan memaksa memang. Lantas, mau gimana lagi, di Universitas ini semuanya menggunakan sistem paket, terlebih Penulisan Ilmiah ini bisa menjadi momok bagi sebagian mahasiswa karena kelulusan pun ditentukan dari Penulisan Ilmiah ini disamping masalah utama bagi sebagian mahasiswa. Apa masalahnya?

    Masalah utama yang dihadapi sebagian mahasiswa saat akan melakukan Penulisan Ilmiah adalah mahasiswa tersebut gak bisa bikin apa-apa, iya gak bisa bikin apa-apa. Bayangin, di kelas selalu ditekankan di materi pembelajaran sedangkan praktiknya nol besar. Kan ada praktikum penunjang? Ya memang ada praktikum penunjang, tetapi praktikum tersebut cenderung kurang update sehingga mahasiswa yang ingin menerapkannya malah ditolak oleh Dosen pembimbing. Masalah tersebut seakan-akan susah diatasi karena diiringin oleh kemajuan teknologi yang pesat saat ini sehingga membuat materi praktikum terkesan makin ketinggalan zaman.
                      Di tiap semesternya, selalu ada Dosen yang menerangkan mengenai Penulisan Ilmiah. Mungkin mewanti-wanti agar tiap mahasiswanya lebih serius dan bisa menyelesaikan Penulisan Ilmiah ini tepat waktu, sehingga mahasiswa itu bisa tepat waktu juga keluar dari kampus Gunadarma (lulus). Jujur, pada awalnya saya meremehkan Penulisan Ilmiah ini. Kenapa malah remehin? Ya karena saya merasa punya skill yang bisa saya pertanggung jawabkan pada Penulisan Ilmiah yang saya buat. Sampai suatu ketika, diumumin deh siapa aja yang jadi Dosen pembimbing di kelas 3IA12. Waktu itu saya lihat pembimbing saya itu Ibu Karmilasari. Wah, entah saya merasa sial waktu itu, hahaha. Semester sebelumnya kelas 3IA12 diajar oleh Ibu Karmilasari, dan disitu terlihat gaya mengajarnya yang mungkin gak banget buat mahasiswa yang suka santai-santai. Karena itu saya merasa sial dapet Dosen pembimbing yang seperti itu.
                      Tatap muka pertama pun dimulai, saat itu saya punya 1 ide yang bisa dijadikan Penulisan Ilmiah, tetapi pembimbing saya belum memberikan persetujuan ide ke semua mahasiswa. Di pertemuan selanjutnya, baru saya mendengar keputusan yang kurang enak bagi saya, ide tadi ternyata ditolak padahal saya sudah mengerjakan sekitar 70% dari keseluruhan aplikasi. Disitu saya bersama teman saya mencoba mengunjungi perpustakaan Universitas Indonesia yang sudah banyak orang tahu lumayan lengkap dan besar untuk mencari referensi. Disana saya menemukan sebuah ide, ide untuk membuat aplikasi Android mengenai ilmuwan Islam. Tetapi saya kembali memikirkan ide tersebut, ide tersebut menurut saya masuk kategori biasa walaupun pada implementasinya saya menggunakan Android sebagai basis utama aplikasi dan penerapan webservice. Sampai saya melihat sebuah video mengenai hologram di Internet, hologram tersebut bisa dikategorikan sebagai Augmented Reality. Dari situ saya mulai mencari sumber data yang saya gunakan, pertama saya temukan bahwa teknologi tersebut ternyata dikembangkan oleh dua orang mahasiswa asal India yang sedang menempuh jenjang Bachelor di salah satu Universitas di Jepang.
                      Akhirnya, saya mencoba mendiskusikan ide tersebut dengan pembimbing saya. Tentu saja ide tersebut langsung disetujui oleh pembimbing saya, dari sisi teknologi bisa dikatakan saya mengkombinasikan beberapa teknologi dalam penulisan saya tersebut. Yang pertama teknologi Android yang saat ini sedang populer, lalu teknologi hologram dengan Augmented Reality-nya yang bisa dibilang masih sangat baru di Indonesia, dan tentu saja teknologi yang sudah mainstream yaitu teknologi webservice. Pada prosesnya, tidak ada kendala yang berarti bagi saya sendiri walaupun saat itu saya sedang sibuk. Ya, sibuk, mungkin saya bisa dikategorikan mahasiswa yang aktif. Saat itu saya aktif sebagai tenaga pengajar untuk Google Developers Group Indonesia di bidang Android, aktif sebagai asisten di iLab Universitas Gunadarma, aktif di salah satu Startup yang sedang berkembang sebagai seorang Programmer Android di divisi Mobile Programming, dan terakhir saya aktif bersama dua orang teman saya, Aisyah Astindra Rohadewi dan Nuraya Ayu Ocktabella membentuk sebuah tim untuk mengikuti lomba aplikasi. Kendala yang saya hadapi hanyalah sulit saat ingin bimbingan dikarenakan pembimbing saya pun aktif di beberapa acara yang diadakan di Universitas Gunadarma.

    Pada akhirnya, penulisan saya pun selesai dengan judul “Rancang Bangun Augmented Reality Hologram Pengenalan Ilmuwan Islam Berbasis Android”. Banyak orang yang mengira produk aplikasi yang saya buat adalah Augmented Reality  biasa, padahal dibalik itu teknologi yang saya gunakan berbeda dengan yang sudah ada, Augmented Reality  yang saya gunakan tidak memerlukan kamera dan juga trigger untuk memunculkan objeknya karena menggunakan hologram. Pada tiap penulisan, pastinya menggunakan perangkat lunak dan metode yang berbeda-beda. Pada penulisan ini, saya menggunakan perangkat lunak utama yaitu Android Studio, Sublime Text, dan Blender, sisanya adalah perangkat lunak pendukung. Untuk metode yang digunakan berupa analisis data, perancangan data, dan pembuatan.
                      Sidang pun saya lalui dengan mudah, hanya sekitar 5 sampai 10 menit berada di ruang sidang. Saat keluar saya langsung terpikirkan untuk lebih mengembangkan apa yang sudah saya buat ini, maksudnya bukan menyempurnakan penulisan sesuai revisi yang diterima karena setelah sidang saya tidak mendapatkan revisi, tetapi lebih kepada pengembangan teknologi yang sudah digunakan. Coba bayangkan jika teknologi ini lebih dikembangkan untuk keperluan pendidikan mungkin bisa menjadi suatu alternatif metode pembelajaran. Tetapi permasalahan baru pun muncul, bagaimana caranya saya mengenalkan aplikasi dan teknologi ini kepada banyak kalangan? Masalah tersebut yang saat ini menjadi penghalang bagi perkembangan saya saat ini, dan juga masalah yang sama kepada tim saya yang telah berhasil memenangkan lomba aplikasi tetapi tidak ada pihak yang bisa membantu membimbing mengenalkannya. Saat ini saya hanya terpikirkan untuk menyebarkan saja dengan cara mengenalkan melalui sosial media, melalui lomba-lomba yang diikuti, dan melalui Startup saya saat ini. Mungkin saat Skripsi nanti saya ingin membuat hal yang dapat membantu banyak orang. Saat ini saya sudah terpikirkan beberapa ide diantaranya mengembangkan sebuah Sosial Media, Virtual Reality yang tentu saja berbeda dengan teknologi yang berbeda dengan yang sudah ada, dan pembuatan Library Dependencies yang bisa bermanfaat bagi pengguna Android Studio. Hanya saja keterbatasan IPK yang mungkin bisa menghalangi niat saya saat ini, walaupun IPK saya diatas 3.00, tetapi masih belum mencukupi syarat untuk skripsi yaitu 3.25.
                      Pesan saya bagi siapa saja yang membaca artikel ini, baik melalui media digital maupun non-digital. Pertama, jangan melihat orang dari luarnya saja, maksudnya awalnya saya mengira saya sedang sial mendapat Dosen pembimbing ternyata saya bersyukur setelahnya karena penulisan saya ternyata dihargai oleh dosen penguji saat sidang, teman saya yang lain 3 eksemplar penulisan dikembalikan sedangkan dosen penguji yang menguji saya saat itu malah meminta 2 eksemplar untuk mereka. Kedua, jangan meremehkan hal kecil. Terbukti dari ide pertama saya yang ditolak oleh dosen pembimbing saya karena terlalu meremehkan Penulisan Ilmiah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi banyak orang atau menjadi penyemangat bagi teman-teman yang Penulisan Ilmiahnya belum selesai, Terima Kasih.  

    [PBI] Tugas 1 - Pengalaman Pribadi Mengenai Penulisan Ilmiah

    0

  • Di artikel ini, saya mencoba mengambil materi langsung dari pengalaman yang saya alami dalam sebuah Startup tempat dimana saya bekerja. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami tersebut dapat dikategorikan kedalam bisnis TIK. Lalu, apakah bisnis, TIK, dan bisnis TIK?


                Menurut Wikipedia Indonesia Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
                Lalu, menurut Wikipedia Indonesia TIK adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
                Dari kedua penjelasan tadi, bagaimana jika Bisnis dan TIK dikembangkan dengan cara mengkombinasikan keduanya? Maka jadilah Bisnis TIK, bisa dibilang bisnis TIK adalah suatu kegiatan menjual barang atau jasa dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu atau sebagai barang yang dijualnya. Pada saat ini, bisnis TIK banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Jenis pekerjaannya pun beragam, ada yang hanya memanfaatkan teknologi untuk membantu bisnisnya, ada pula yang memang terjun langsung menjual jasa atau peralatan yang berhubungan dengan teknologi.
                Beberapa contoh dari penerapan Bisnis TIK adalah e-commerce, IT consultant, dan software house. Seperti yang kita semua tahu, e-commerce saat ini berkembang sangat pesat di Indonesia, banyak market place baru yang berkembang di Indonesia seperti Lazada, Buka Lapak, Toko Pedia, Blibli, dan lainnya. Banyak perusahaan Startup yang berlomba-lomba mempromosikan market place-nya, banyak pula kalangan UMKM yang mencoba caranya sendiri mempromosikan barangnya. Misalnya menggunakan sosial media berupa instagram, facebook, twitter. IT consultant adalah tim konsultan yang biasanya bertugas sebagai analis dalam sebuah perusahaan. Software house, salah satu model bisnis TIK yang saat ini saya pun berada di dalamnya.
                Software house tempat dimana saya berada adalah sebuah Startup yang bergerak dibidang jasa dengan visinya untuk membantu UMKM yang ada di Indonesia. Software house ini mengeluarkan beberapa inovasi, kami biasa menyebutnya project internal dan project eksternal. Untuk project internal, disini kami ingin memajukan UMKM yang ada di Indonesia agar lebih mengenal teknologi dengan cara menjalin kerjasama dengan beberapa organisasi yang ada di Indonesia, lalu kami meluncurkan produk yaitu UMKM.waperr dan rumahVR.waperr. Untuk produk UMKM.waperr adalah sebuah produk dimana terdapat sebuah CMS yang dapat digunkanan oleh kalangan UMKM dalam membuat sebuah website bagi mereka. Admin pada CMS itu sendiri kami mempekerjakan anak-anak yang putus sekolah sehingga mereka bisa tetap mengejar mimpi mereka walaupun putus sekolah. Keunggulan dari produk CMS pada UMKM.waperr adalah harga yang relatif lebih murah untuk sebuah website sehingga terjangkau untuk kalangan UMKM. Sedangkan untuk RumahVR.waperr adalah produk internal dari kami untuk membuat simulasi maket perumahan secara virtual.
                Disamping project internal, terdapat project eksternal yang cakupannya lebih luas dari project internal tadi. Pada project eksternal ini terdapat beberapa produk yang dihasilkan yaitu produk berupa website, Android, dan Virtual Reality. Dari pengalaman yang saya alami, project eksternal ini biasanya menyasar kalangan menengah keatas seperti perusahaan yang baru lahir, maupun BUMD dan BUMN. Tentu saja jasa yang kami berikan berbeda dengan project internal yang menyasar kalangan UMKM, pada project eksternal ini biasanya kami menerapkan sistem yang sedikit berbeda. Biasanya ada pertemuan yang dilakukan antara pihak kami dan pihak klien, pertemuan tersebut membahasa mengenai keinginan dari pihak klien dan disini kami mencoba memberikan beberapa mockup yang kami buat agar pihak klien merasa puas. Setelah itu kami memberikan tagihan kepada pihak klien disertai beberapa MoU untuk disepakati. Maka proses pengerjain pun berlangsung dan pihak klien dapat melihat progresnya melalui website kami. Setelah selesai, klien harus membayar kewajiban mereka kepada kami barulah kami memberikan hasilnya kepada klien. Biasanya kami memberikan fasilitas kepada klien unuk perawatan dan perpanjangan dari apa yang sudah kami kerjakan sehingga klien tersebut merasa puas dan terus menggunakan jasa kami.
                Menurut saya pribadi, permasalahan bagi Startup yang baru berdiri adalah kepercayaan dari klien. Kepercayaan tersebut sulit didapat sehingga biasanya masih banyak klien yang tidak menggunakan jasa Startup yang baru berdiri. Sedangkan pada Startup ini terdapat keseriusan dalam setiap karyawannya untuk memenuhi kepuasa klien. Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa di Indonesia sendiri sebenarnya banyak dan cukup berkembang Startup baru yang bergerak dibidang jasa seperti software house tetapi banyak yang tidak berkembang karena klien cenderung memilih software house yang sudah terkenal. Hal tersebut berkebalikan jika kita melihat secara global dimana banyak website tempat berkumpulnya programmer diseluruh dunia mencari pekerjaan, biasanya klien lebih memilih jasa yang sesuai dengan kebutuhan yang diminta klien bukan pada seberapa terkenalnya software house atau programmer itu sendiri. Dan menurut saya pribadi, dunia bisnis TIK baik di Indonesia maupun secara Internasional pasti akan mengalami kemajuan yang pesat seiring perkembangan teknologi yang selalu bergerak maju.



    Sumber :
    1. Pengalaman Pribadi
    2. Analisis dari pengalaman dan kondisi saat ini
    3. https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi 
    4. https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
    5. http://imronabdulilyas.blogspot.com (Sumber Gambar) 

    [PBI] Tugas 1 - Bisnis, TIK, dan Kaitannya dengan Bisnis TIK

    0
  • Back to top!

    - Copyright Limited © 2010-2013 Some Rights Reserved - FYP-Kun Online! v4 - Didukung oleh Blogger - Didesain oleh Johanes Djogan - Disunting oleh Cmon Frozen -