Posted by : Pahlevi-Kun
Nov 13, 2016
Kali ini saya akan
membahas megnenai sikap toleransi. Sekarang ini
banyak sekali kejadian yang menyinggung
mengenai sikap toleransi, masyarakat cenderung bertindak intoleran atau banyak
yang ingin orang lain bersikap toleran terhadap dirinya tetapi dirinya tidak
toleransi terhadap orang lain. Coba kita lihat dari berbagai sudut pandang,
misalkan di Indonesia saat ini yang banyak terjadi adalah banyak hal terhadap
suatu agama tertentu. Misalkan saat bulan puasa umat Islam banyak yang meminta
toleransi dalam beragama terhadap umat beragama lainnya. Umat beragama lainnya
cenderung melalukan toleransi dan tidak mengusik kegiatan berpuasa umat Islam. Tetapi
pada saat kegiatan yang dirayakan oleh umat beragama lainnya, misalkan hari
valentine yang diperingati tanggal 14. Jika kita lihat di sosial media, akan
banyak sekali seruan dan ajakan dari umat muslim untuk tidak merayakannya.
Menurut saya pribadi ajakan tersebut bagus adanya akan tetapi ajakan tersebut
cenderung membabi-buta sehingga tidak terlihat kemana arah targetnya. Mungkin bagi
sebagian umat beragama lainnya, tradisi tersebut yang lebih seperti hari
perayaan bagi mereka seakan tidak dihargai oleh umat Islam yang menyerukan hal
tersebut. Saya sebagai seorang muslim lebih suka jika umat Islam lebih toleran
kepada umat beragama lainnya dengan arah yang benar, umat Islam saat ini
cenderung melihat dari kacamata mereka sendiri tetapi tidak dari sudut pandang lainnya. Hasilnya, banyak yang
menilai bahwa umat Islam di Indonesia saat ini tidak toleran kepada umat
beragama lainnya terlebih setelah banyak teror yang melanda Indonesia
megnatasnamakan agama tertenut. Padahal di zaman kangjeng Nabi Muhammad S.A.W.
tidak mencontohkan hal tersebut.
Ada satu ketika dimana di zaman
Rasulullah ada rombongan Yahudi yang sedang menggotong jenazah orang Yahudi, saat
itu Rasulullah berdiri untuk melakukan penghormatan kepada jenazah tersebut
sampai-sampai seorang sahabat bertanya kenapa Rasul melakukan itu padahal
jenazah tersebut adalah jenazah orang Yahudi. Saat itu Rasul menjawab bahwa
mereka adalah sama-sama manusia, bahkan Rasul menyarankan untuk membantu mereka
karena mereka adalah manusia, sama-sama ciptaan Allah dan Allah akan menerima
sedekahnya. Dari situ terlihat perbedaan kondisi saat itu dan saat ini dengan
yang ada di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Bahkan kondisi tersebut
berubah menjadi memusuhi. Contohnya saat demo 4 November kemarin, saya pribadi
setuju dengan demo tersebut tetapi alangkah lebih baik jika demo tesebut
menunggu dari hasil putusan pihak yang berwenang seperti polisi, penyidik, atau
bahkan hasil sidang. Karena kita semua
juga belum tahu apakah perkara tersebut adalah sebuah penistaan seperti yang
kita lihat, atau perkara tersebut adalah salah pengartian dari pihak tertentu
walaupun dalam surat Al-Maidah dan surat An-Nisa sudah jelas tertulis tetapi
kita juga perlu mengkaji lagi sehingga tidak menyerap dengan mentah-mentah.
Sekarang kita beralih ke kondisi yang
tidak kalah “ngetren” selain kasus intoleransi dalam beragama. Kasus yang paling
banyak terjadi di Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak terjadi kasus
pembajakan dan penyelewengan UU ITE. Kasus tersebut menurut saya pribadi selain
sudah menuju keranah hukum, kasus tersebut adalah bentuk tidak menghargai karya
orang lain. Banyaknya kasus pembajakan
software yang terjadi di Indonesia, pembajakan yang terjadi seakan tidak
ditangani dengan baik oleh banyak pihak dan malah cenderung membiarkan pembajakan tersebut. Bahkan banyak pihak yang
menjadikan mata pencaharian dengan menjual software bajakan.
Saya sebagai seorang mahasisiwa Teknik
Informatika dan juga sebagai Android Developer cukup prihatin melihat tersebut,
apa salahnya sih untuk menghargai developer aplikasi dengan cara bayar atau
membeli aplikasi tersebut. Toh kalian semua yang menikmati aplikasi tersebut
juga memangnya bisa bikin aplikasi seperti itu? Hal ini sedikit sensitif untuk
saya sendiri dan sedikit membuat emosional. Seandainya mereka yang melakukan
hal tersebut berada pada posisi developer pasti akan merasa kecewa, aplikasi
yang sudah dibuat dengan kompleks dan memakan waktu banyak malah disalahgunakan
dengan cara tersebut. Jika memang tidak memiliki uang untuk membeli lisensi
aplikasi kenapa tidak menggunakan aplikasi opensource? Bahkan di lingkungan
Gunadarma sendiri dulu saat saya masih tingkat 1 pernah dikatakan bahwa
Gundarma mendukung penggunaan opensource, tetapi nyatanya sih malah menggunakan
software bajakan untuk sistem operasinya. Untuk ukuran iLab, lab terbesar yang
ada di Gunadarma pun menggunakan sistem operasi bajakan (berdasarkan pengalaman
saya melihat OS yang digunakan minta key aktivasi), saya sebagai asisten merasa
malu sekali tetapi kenapa pihak kampus terutama pihak lab gak malu ya. Belum lagi di perkuliahan ada Dosen saya saat
ini yang menggunakan software Matlab yang notabene adalah aplikasi premium
seharga Rp. 77.000.000,- tentu saja saya
yang hanya seorang mahasiswa tidak sanggup untuk membeli software tersebut. Seharusnya
jika ingin menggunakan software tersebut sebagai bahan pembelajaran, Universitas
Gunadarma harus melakukan kerjasama dengan pihak pengembang Matlab seperti
kampus-kampus diluar negeri sana sehingga mahasiswanya dapat menggunakan
lisensi student yang gratis. Solusi dari saya sendiri adalah penggunaan
opensource di lingkungan Universitas Gunadarma digalakkan kembali, misalkan
seluruh civitas akademik menggunakan Sistem Operasi Linux, lalu untuk menunjang perkuliahan tidak menggunakan Perangkat
Lunax berbayar, gunakan OpenOffice untuk menggantikan Microsoft Office, GIMP
untuk menggantikan Photoshop, InkScape untuk menggantikan Ilustrator, lalu gunakan
Netbeans, MariaDB, Blender dan lain sebagainya.
Artikel Terkait
- [PKM] Tugas 1 - Komputasi Modern pada Perusahaan Operator Kereta Listrik
- [PBI] Tugas 3 - SIKAP MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI
- [PBI] Tugas 3 - RENCANA BISNIS
- [PBI] Tugas 2 - Pengalaman Pribadi Mengenai “Menghargai Orang Lain (Toleransi)”
- [PBI] Tugas 2 - SDM dan Organisasi
- [PBI] Tugas 1 - Pengalaman Pribadi Mengenai Penulisan Ilmiah
- [PKM] Tugas 3 - Jurnal OMIM
- [PKM] Tugas 2 - Virutal Computing / Virtual Machine
- Home>
- Gunadarma University , Pengantar Bisnis Informatika >
- [PBI] Tugas 2 - Pengalaman Pribadi Mengenai “Menghargai Orang Lain (Toleransi)”
Backlink :
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
