Kelompok 3 (Virtual Computing / Virtual Machine)
- Aisyah Astindra Rohadewi (50413503)
- Farhan Yuda Pahlevi (53413245)
- Rahmat Yushardi (57413187)
Download : Disini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Virtualisasi dalam dunia Teknologi Informasi (TI) berperan
sebagai suatu cara untuk menyederhanakan bagian infrastruktur teknologi
informasi, mulai dari server sampai storage atau media penyimpanan, dan
perangkat lainnya yang dipakai oleh end-user
atau pengguna. Virtualisasi ibarat pelumas yang menyatukan berbagai bagian
komputasi yang sebelumnya berdiri sendiri. Virtualisasi digunakan sebagai cara
untuk meningkatkan kesinambungan bisnis, baik untuk ketersediaan data yang
tinggi, pemulihan kerusakan, maupun ketersediaan resource yang ada. Virtualisasi mengacu pada penggunaan resource yang ada untuk menciptakan
versi virtual atau abstrak dari
perangkat fisik seperti server, storage device, jaringan, dan sistem
operasi yang kerangka kerjanya membagi sumber daya yang ada menjadi salah satu
atau lebih lingkungan sehingga terciptalah sebuah server yang melayani dan perangkat komputer bersifat virtual yang menggunakan resource dari server. Dengan kata lain yang lebih mudah dipahami, virtualisasi
berarti menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah server seperti CPU, RAM, dan mengolah sumber daya tersebut agar
aplikasi memiliki alokasi yang seimbang.
Pada saat ini virtualisasi menjadi sebuah tren baru dalam
efisiensi penggunaan resource dan
pemanfaatan infrastruktur server
secara maksimal. Dengan semakan majunya teknologi virtualisasi, saat ini banyak
berkembang perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh kalangan end-user atau pengguna biasa. Perangkat
lunak tersebut biasanya ditujukan untuk bidang pendidikan dan praktisi. Dalam
bidang pendidikan, biasanya perangkat lunak virtualisasi digunakan untuk
melakukan pembuatan server dan client untuk menghubungkan kedua
perangkat tadi. Hal ini diharapkan dapat dioptimalkan untuk penggunaan yang
lebih masif.
1.2.
Rumusan
Masalah
Adapun hal yang akan dibuat rumusan masalah berdasarkan
latar belakang adalah seperti berikut :
1. Bagaimanakah
cara membuat sebuah virtualisasi pada sebuah perangkat komputer?
2. Bagaimanakah
menyambungkan koneksi dua buah komputer virtual pada sebuah perangkat komputer?
1.3.
Tujuan
Adapun
tujuan akan berdasarkan dari rumusan masalah yang sudah ada, sehingga tujuan
adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan
imlementasi dari virtualisasi pada sebuah perangkat komputer.
2.
Menyambungkan
koneksi antara dua buah komputer virtual pada sebuah perangkat komputer.
1.4.
Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan yang disusun penulis dalam penulisan ilmiah ini terdiri atas :
·
BAB I :
Pendahuluan
Bab
ini menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari pembuatan penulisan
ilmiah ini, lalu disertai batasan dan rumusan masalah penulisan, tujuan
penulisan, metode penelitian, serta sistematika penulisannya.
·
BAB II :
Pembahasan
Bab
ini membahas cara pembuatan virtual komputer menggunakan perangkat lunak
virtual box dengan sistem operasi linux dan menyambungkan keduanya virtual
komputer dengan jaringan internal.
·
BAB III : Penutup
Bab
ini berisi kesimpulan dan saran yang terkait dengan isi makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.
Komputer
Virtual / Mesin Virtual
1.1.1.
Definisi
Mesin virtual pada mulanya didefinisikan oleh Gerard J.
Popek dan Robert P. Goldberg pada tahun 1974 sebagai sebuah duplikat yang efisien dan terisolasi
dari suatu mesin asli. Pada masa sekarang ini, mesin-mesin virtual dapat
mensimulasikan perangkat keras walaupun tidak ada perangkat keras aslinya sama
sekali.[1]
Contohnya adalah program yang ditulis dalam bahasa
Java akan dilayani oleh Java Virtual Machine (JVM) dengan cara memberikan
perintah-perintah yang dimengerti JVM yang selanjutnya akan memberikan hasil
yang diharapkan. Dengan memberikan layanan seperti ini kepada program tersebut,
perangkat lunak JVM ini berlaku sebagai sebuah "mesin virtual",
sehingga program tidak lagi perlu untuk mengakses langsung melalui sistem
operasi ataupun perangkat keras yang sangat bervariasi dan memerlukan pemrograman
masing-masing secara spesifik.
Mesin virtual terdiri dari dua kategori besar, dipisahkan
menurut cara penggunaan dan tingkat keterhubungannya dengan mesin-mesin
aslinya. Sebuah mesin virtual sistem adalah perangkat yang berupa
platform sistem yang lengkap dan dapat menjalankan sebuah sistem operasi yang lengkap. Sebaliknya, mesin
virtual proses didesain untuk menjalankan sebuah program komputer tertentu (tunggal), yang berarti
mesin virtual ini mendukung proses tertentu juga. Karakteristik mendasar dari
sebuah mesin virtual adalah batasan-batasan bagi perangkat lunak yang berjalan
di dalam mesin tersebut, sumber daya yang dibatasi, dan tidak dapat mengakses
ke luar tembok batasan dunia maya itu.
1.1.2.
Virtual Machine Monitor
Virtual machine monitor (VMM) atau hypervisor merupakan
bagian dari perangkat lunak yang membuat/mensimulasikan virtual machine.
Hypervisor merupakan istilah industri untuk menjelaskan tentang VMM. Abstraksi
mesin yang dibuat oleh VMM disebut virtual machine (VM).
VMM membuat platform virtual sehingga sistem operasi
dapat berjalan di atasnya. VMM juga berperan sebagai manajer untuk menjalankan
sistem operasi yang berjalan di atasnya. VMM merupakan teknik yang berguna
dalam menambah fungsionalitas dibawah layer OS dan layer aplikasi. Sebagai
manajer VM, VMM turut mengatur eksekusi yang berjalan di sistem operasi yang
disimulasikannya. Abstraksi VMM disebut dengan virtual machine (VM). Perangkat
keras yang di simulasikan dapat di atur sehingga mempunyai spesifikasi yang
identik dengan perangkat keras dimana VMM diimplementasikan.VMM juga dapat
meng-enkapsulasi suatu aplikasi yang berjalan di atasnya sehingga memudahkan
manajemen dan kontrol terhadap sistem komputer.
Dengan adanya VMM maka Virtual machine yang
diimplementasikan pada sistem komputer dapat membuat abstraksi dari layer yang
ada di bawahnya sehingga dapat membuat/mensimulasikan layer aplikasi dari suatu
sistem komputer yang di inginkan.
1.2.
Rancangan
Komputer Virtual
Metode yang digunakan
untuk membantu pembelajaran
Jaringan Komputer adalah
dengan menggunakan Virtual
Machine dengan terlebih
dahulu perlu menentukan
jenis aplikasi virtual
yang digunakan. Beberapa
jenis aplikasi Virtual
Machine yang digunakan
tersebut dianalisis dengan
membandingkan spesifikasi masing-masing. Penelitian
ini dibatasi pada
2 jenis aplikasi
Virtual Machine, yaitu Oracle
Virtual Box dan Microsoft Virtual PC. Selanjutnya adalah
mencari dan melengkapi
semua prosedur untuk
instalasi, dalam hal
ini dengan merujuk
ke laman Oracle
Virtual Box yaitu
https://www.virtualbox.org. Laman yang
penting sebagai referensi
untuk penerapan Virtual
Machine dari Virtual
Box
1.3.
Pembuatan
Jaringan Komputer Virtual
Untuk melakukan pembuatan komputer virtual,
diperlukan perangkat lunak virtualbox, langkah pertama sebagai berikut :
Disini
kami menggunakan Oracle VM Virtualbox untuk melakukan simulasi PC dengan Sistem
Operasi, lalu saya membuat 2 virtual PC dengan Sistem Operasi Tiny Core Linux
berbasis Linux 32-bit. Kenapa kami memilih Tiny Core Linux? Karena
penggunaannya yang sederhana tanpa melakukan instalasi OS, hanya seperti
booting dari PC Stick atau OS dalam Flash Disk dan ukurannya yang relatif kecil
hanya berkisar 16 Mb dan dapat berjalan pada RAM 32 Mb. Dan juga saya memilih
OS ini karena saat ini resource yang saya punya sangat minim. Cara yang kami
lakukan ini juga berlaku untuk OS yang berbeda. Langkah pertama tentu saja
membuat PC baru dalam Virtualbox.
Setelah itu, masuk ke pengaturan tiap PC lalu saya mengubah
network adapter menjadi Internal Network sehingga kedua Virtual PC tadi dapat
terhubung karena sama-sama menggunakan internal network yang ada, tidak
menggunakan NAT atau adapter lainnya. Disini kita juga bisa mengaturnya menjadi
DHCP sehingga tidak perlu melakukan konfigurasi IP Static lagi, tetapi disini
saya mencoba menggunakan IP Static saja. Untuk membuat PC kedua, cara yang
praktis adalah dengan cara meng-clone
PC pertama. Sampai tahap ini, sudah selesai untuk membuat sebuah PC virtual.
1.1.
Pembuatan
Koneksi Virtualisasi
Pada
tahap ini kami menyambungkan kedua buah komputer virtual yang sudah dibuat.
Langkah pertama, buka kedua buah komputer yang sudah dibuat seperti pada gambar
dibawah ini :
Setelah
itu kita run PC tadi dan masuk ke
dalam tampilan desktop dari TCL ini. Sekilas tampilan mirip dengan OS yang saya
pakai saat ini, maklum keduanya memang masih keluarga UNIX. Lalu, kita masuk ke
control panel dan tinggal melakukan setting IP seperti biasa, untuk IP Address
saya coba masukan IP kelas C (192.168.1.2) dan ketika tombol tab di tekan maka
semua kolom akan otomatis terisi, cukup mudah untuk melakukannya. Selanjutnya
tinggal klik Apply, lakukan pada Virtual PC 2 dengan mengubah IP Addressnya.
Selanjutnya
tinggal mengetikan perintah ifconfig untuk melihat config IP yang sudah
dilakukan dan tinggal “ping” ke Virtual PC 2 untuk mengetes koneksi dan melihat
latency-nya.
BAB III
PENUTUP
1.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, pembuatan virtual komputer
menggunakan virtual box yang beroperasi pada sistem linux menggunakan virtual
box berhasil dibuat. Kelompok kami berhasilkan melakukan virtualisasi pada
sebuah perangkat komputer dengan 2 buah komputer virtual berbasis linux dan
berhasil menyambungkan kedua virtual komputer dengan jaringan internal.
Secara umum dengan menggunakan 2 Virtual machine sudah dapat
dilakukan tes koneksi, serta menunjukkan tidak dapat melakukan komunikasi ke
luar (Internet) tidak terjadi sehinga dengan demikian kedua Virtual Machine
tidak terkoneksi keluar/Internet. Untuk selanjutnya perlu dilakukan percobaan
di beberapa konfigurasi hardware yang lain agar didapat
gambaran kecepatan saat semua Virtual Machine tersebut dijalankan.
1.2.
Saran
Kelompok kami merasa bahwa penerapan yang dilakukan masih
dapat dikembangkan lebih lanjut seperti menggunakan virtualisasi pada jaringan
yang lebih luas, atau lainnya.
[PKM] Tugas 2 - Virutal Computing / Virtual Machine
0Kali ini saya akan mengambil sampel penerapan komputasi modern pada Operator Kereta Listrik yang ada di dalam maupun luar negeri. Untuk di dalam negeri sudah ada PT. KCJ sebagai operator tunggal KRL yang menggunakan komputasi modern, sedangkan diluar negeri terutama di jepang sudah ada beberapa operator yang menerapkannya seperti JR East, JR West, Tokyo Metro, Odakyu, Seibu, dan lainnya. Lalu apa sih komputasi modern itu?
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Beliau adalah ilmuan yang meletakkan dasar-dasar komputer modern. Von Neumann telah menjadi ilmuwan besar abad 21. Von Neumann memberikan berbagai sumbangsih dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer yang di salurkan melalui karya-karyanya . Beliau juga merupakan salah satu ilmuwan yang terkait dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kegeniusannya dalam matematika telah terlihat semenjak kecil dengan mampu melakukan pembagian bilangan delapan digit (angka) di dalam kepalanya.
Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
Pertama adalah situs dari PT. KCJ, pada situs tersebut lebih cenderung kearah company profile dalam bentuk website. Sehingga fungsinya untuk melayani masyarakat masih kurang optimal. Sedangkan pada situs JR East seperti gambar dibawah ini :
Pada situs JR East, lebih lengkap baik mengenai tiketing, rute, customer support, jadwal, event, company profile, dan lainnya. Menurut saya keduanya sudah menggunakan konsep komputasi modern yang baik ketika website mereka sudah baik dan dikombinasikan dengan resource yang mereka punya seperti tiket elektronik.
PT. KCJ sendiri sudah membuat inovasi dengan menghadirkan mesin pembelian tiket otomatis, hal tersebut dapat dinilai sebagai langkah yang sangat menerapkan komputasi modern berbasis Cloud Computing dan mungkin mengusung konsep Internet of Things.
Selaras dengan diluar negeri yang sudah lama menerapkan konsep tersebut, begitu pula di Indonesia dengan mengadopsi mesin gate ticket. Menurut saya gate yang sudah ada di Indonesia hanya perlu dimaksimalkan dalam membaca kartu sehingga lebih cepat seperti diluar negeri yang sudah lebih dulu menerapkannya.
Sumber :
Tokyotips.net
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Beliau adalah ilmuan yang meletakkan dasar-dasar komputer modern. Von Neumann telah menjadi ilmuwan besar abad 21. Von Neumann memberikan berbagai sumbangsih dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer yang di salurkan melalui karya-karyanya . Beliau juga merupakan salah satu ilmuwan yang terkait dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kegeniusannya dalam matematika telah terlihat semenjak kecil dengan mampu melakukan pembagian bilangan delapan digit (angka) di dalam kepalanya.
Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
- Akurasi (big, Floating point)
- Kecepatan (dalam satuan Hz)
- Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
- Modeling (NN & GA)
- Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)
- Mobile Computing atau Komputasi Bergerak Mobile computing (komputasi bergerak) merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel serta mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel.
- Grid Computing Komputasi grid memanfaatkan kekuatan pengolahan idle berbagai unit komputer, dan menggunakan kekuatan proses untuk menghitung satu pekerjaan.
- Cloud Computing atau Komputasi Awan Cloud computing adalah perluasan dari konsep pemrograman berorientasi objek abstraksi. Abstraksi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menghapus rincian kerja yang kompleks dari visibilitas.
Pertama adalah situs dari PT. KCJ, pada situs tersebut lebih cenderung kearah company profile dalam bentuk website. Sehingga fungsinya untuk melayani masyarakat masih kurang optimal. Sedangkan pada situs JR East seperti gambar dibawah ini :
Pada situs JR East, lebih lengkap baik mengenai tiketing, rute, customer support, jadwal, event, company profile, dan lainnya. Menurut saya keduanya sudah menggunakan konsep komputasi modern yang baik ketika website mereka sudah baik dan dikombinasikan dengan resource yang mereka punya seperti tiket elektronik.
PT. KCJ sendiri sudah membuat inovasi dengan menghadirkan mesin pembelian tiket otomatis, hal tersebut dapat dinilai sebagai langkah yang sangat menerapkan komputasi modern berbasis Cloud Computing dan mungkin mengusung konsep Internet of Things.
Selaras dengan diluar negeri yang sudah lama menerapkan konsep tersebut, begitu pula di Indonesia dengan mengadopsi mesin gate ticket. Menurut saya gate yang sudah ada di Indonesia hanya perlu dimaksimalkan dalam membaca kartu sehingga lebih cepat seperti diluar negeri yang sudah lebih dulu menerapkannya.
Sumber :
Tokyotips.net
http://newsoldizi.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-modern.html
http://adhitjatur.blogspot.co.id/2015/05/definisi-dan-contoh-komputasi-modern.html
[PKM] Tugas 1 - Komputasi Modern pada Perusahaan Operator Kereta Listrik
0
Mengakui
kesalahan sendiri merupakan sebuah
tindakan yang baik begitulah menurut pendapat pribadi saya. Bagi saya sendiri, mengakui kesalahan diri
sendiri mungkin agak sulit pada saat saya melakukan kesalhan, tetapi akan
sangat mudah ketika kita sudah bisa berpikir dengan jernih. Seringkali yang
saya lakukan adalah mencari-mencari kesalahan orang lain sebelum mengakui
kesalahan diri sendiri. Pada dasarnya
tidak akan ada yang tahu jika kita sudah menyadari apa yang kita lakukan atau
belum, maka dari itu mengakui kesalahan diri sendiri erat kaitannya untuk diri
kita sendiri dengan Yang Maha Mengetahui
Segalanya.
Mungkin
yang mendasari orang untuk tidak mengakui kesalahan pada dirinya dan cenderung
menutupi atau membohongi diri sendiri dan orang lain adalah agar terlihat baik
di depan orang lain. Banyak yang cenderung menutupi kesalahannya, untuk itu
sedari dini ajarkan kepada anak-anak untuk tidak berbohong dan menutup-nutupi
kesalahannya. Mungkin pada awalnya akan merasa sulit, merasa kurang percaya
diri, atau bahkan merasa risih untuk melakukannya. Tetapi setiap kebaikan yang
kita lakukan pasti akhirnya akan menjadi baik walupun pahit dalam prosesnya dan
untuk menerima hasilnya.
Untuk
mengakui kesalahan memang berat tetapi jika tidak dilakukan maka akan berdampak
untuk saat nanti, tidak saat ini. Takut mengakuinya sama saja dengan kita
menyukai untuk terus berbohong. Berbohong sendiri merupakan perbuatan yang
tidak bagus dan jika terus dilakukan tentu saja tidak baik bagi diri sendiri
dan bagi orang lain. Toh jika kita mengakui kesalahan diri kita sendiri
dampaknya pun akan baik bagi orang disekitar kita, misalkan kita mengakui kalo
saat ujian kita mencontek, memang saat ini kita tidak merasakan dampaknya tapi
bagaimana dengan di Akhirat? Tentu saja kita akan merasa tenang karena kita
tidak mencontek pekerjaan orang lain sehingga tidak perlu dipertanggung
jawabkan. Damai, tentram, itu yang akan kita rasakan setelahnya jika kita mengakui kesalahan kita dan tidak
membohongi diri sendiri ataupun orang lain. Untuk itu selain mengakui
kesalahan, kita juga harus bisa memaafkan.
Mungkin memaafkan orang akan mudah saat diucap tetapi dalam hati akan sulit memaafkan,
tetapi akan menjadi langkah yang besar dalam hubungan kita dengan orang lain
dan juga dengan Tuhan yang Maha Esa.
[PBI] Tugas 3 - SIKAP MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI
0
Di artikel ini, saya
akan kembali mencoba mengambil materi langsung dari pengalaman pribadi yang
saya alami. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami tersebut dapat dijadikan
sebagai bahan kajian. Tentu saja saya akan mengambil beberapa materi sebagai
bahan referensi.
Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat
bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar
setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun
menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Bangsa Indonesia
merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak
mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu
pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang
masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa indikator yang
membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya
kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan
masih lemah.
Hal tersebutlah yang membuat rendahnya penguasaan teknologi
di Indonesia menjadi sebuah peluang usaha. Contohnya banyak universitas yang
membuka perkuliahaan jurusan teknologi, komputer, dan sebagainya. Menurut saya
pribadi yang sudah berkuliah di jurusan komputer selama hampir 4 tahun, materi
yang didapat dalam perkuliahan sendiri sebenarnya tidak dipakai jika kita ingin
membuka peluang usaha sendiri dalam bidang teknologi, materi yang cenderung
ketinggalan zaman membuat saya dituntut untuk belajar mengenai teknologi secara
otodidak, mungkin dosen saya sendiri juga tidak mengerti tentang teknologi
terkini terlepas dari materi text-book
yang dikuasainya.
Lalu, rencana bisnis seperti apa yang akan saya lakukan?
Saat ini saya sudah melakukan sebuah bisnis IT dalam sebuah startup, jadi bisa dibilang sudah tidak
rencana saja. Apa yang saya rasakan saat memulainya? Saat memulainya banyak
orang yang memang tidak mengerti teknologi sehingga harga yang saya tawarkan
bisa dinaikan, walaupun pelanggan saya adalah seorang mahasiswa IT. Jadi apa
sebenarnya usaha saya? Usaha saya bergerak dalam bidang jasa, dan produk
utamanya adalah mengerjakan apa yang client
saya inginkan. Misalkan membuat sebuah aplikasi berbasis Android dengan sebuah
web admin, menurut saya hal tersebut cenderung sudah umum dikerjakan dan biasa
tetapi menurut client hal tersebut
sangatlah sulit direalisasikan sehingga disini saya bisa menuntuk bayaran yang
tinggi, anggaplah biaya sebesar Rp. 25.000.000,- untuk pembuatan project tersebut. Mungkin bagi sebagian
orang angka tersebut sangat mahal terlebih bagi seorang mahasiswa, tetapi bagi
saya angka tersebut sudah umum dan cenderung kecil untuk sektor jasa pembuatan
seperti itu. Dari sinilah saya bisa membiayai kuliah saya walaupun kadang harus
dicicil, membiayai kursus yang nyatanya bagi saya sendiri useless karena terkesan dipaksakan, dan biaya yang lainnya.
Lalu bagaimana saya menjalankan usaha tersebut? Darimana
asalnya tawaran yang masuk? Oke, semuanya tidak datang begitu saja. Usaha
tersebut saya lakukan dengan mencari
client yang menginginkan menggunakan jasa saya. Caranya dengan menggunakan
sebuah website yang berisi para pencari pekerjaan, darisitu saya bisa
berhubungan dengan client yang ingin
dibuatkan sesuatu. Lalu, saya dapatkan juga dari proses tender yang dilakukan
oleh beberapa instansi, biasanya project
yang saya terima dari jalur ini cenderung lebih besar biaya pembuatannya.
Terakhir biasanya saya mendapat project
langsung kepada saya karena mengetahui atau dikenalkan dari rekan bisnis
sebelumnya. Jika semua tawaran sudah masuk, hal selanjutnya yang saya lakukan
adalah mengadakan meeting dengan client, meeting tersebut ditujukan untuk mengetahui tujuan, visi, dan misi
dari client tersebut. Setelah saya
sepaham dengan client maka saya harus
mempelajari model bisnisnya sehingga nantinya saat saya sudah mengerjakan project dari client, saya masih dapat membuat client tersebut berhubungan dengan saya, saya masih dapat mendapat
bayaran dari project tersebut.
Misalkan dengan membuat perjanjian kontrak pembayaran lalu dalam kontrak
tersebut dalam 1 tahun saya masih mendapat 3% keuntungan client, dan banyak jenis model bisnis lainnya yang saya terapkan
tergantung dari kondisi client yang
saya hadapi.
Setelah itu, saya mencari dasar hukum yang ada dan
melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU diatas materai, dilanjutkan
melakkan pembayaran Down Payment
sebesar 30% dari total biaya, lalu proses pengerjaan pun dilakukan. Saat proses
pengerjaan dilakukan, client dapat
memantau sampai mana progress yang
sudah berjalan. Dan jika produk yang diinginkan oleh client sudah selesai, maka client
harus membayar 70% sisanya baru
produk saya berikan ke client. Jika client tidak dapat melakukan pembayaran
tepat saat produk selesai dibuat, maka tiap harinya client akan dikenakan biaya tambahan sebesar 1% per harinya.
Sebagai penutup, menurut saya bisnis dan peluang usaha yang
saya lakukan saat ini memiliki prospek yang bagus, karena dari hasilnya pun
menjanjikan. Kedepannya saya ingin apa yang saya lakukan ini bisa berkembang
dengan pesat tidak hanya dari sektor jasa tetapi saya ingin memiliki produk
sendiri yang dapat dijual ke masyarakat Indonesia sehingga bisa membantu
masyarakat indonesia.
Sumber :
·
Pengalaman pribadi
·
Analisis dari pengalaman dan kondisi saat ini
·
http://www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia_55547634b67e615e14ba545b